Shalat Gerhana di Pesantren Islam Al-Irsyad

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut, maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)

Dalam upaya untuk terus mengikuti sunnah Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, alhamdulillah pagi hari tadi (9/3) setelah mulai terlihat gerhana matahari dari Pesantren Islam Al-Irsyad (PIA) telah dilaksanakan shalat gerhana di Masjid Al-Fadhl PIA oleh segenap santri, asatidzah, staff dan karyawan.

Ustadz Sa’ad Dicky M, B.A menjadi imam dalam sholat 2 rakaat yang dilaksanakan selama 52 menit tersebut, terdengar lantunan bacaan surat Al-An’am yang merdu dan indah.

Kemudian, ustadz Muhammad Qosim Muhajir, Lc selaku khotib dalam shalat gerhana pagi tadi menyampaikan khutbahnya yang menceritakan tentang Nabi Muhammad -shallallahu alaihi wasallam- tatkala melihat gerhana, beliau -shallallahu alaihi wasallam- dengan perasaan dan raut wajah yang takut, bersegera menuju masjid untuk mendirikan sholat. Di antara pesan-pesan indah beliau yang lain adalah agar senantiasa berdzikir dan beristighfar, dan semoga kita termasuk hamba Allah yang khusnul khotimah kelak. Amiin…

Demikian informasi dari pesantren yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *